Arti Hidup Dalam Lintas Pemikiran

Banyak orang belum memahami arti hidup seutuhnya. Ada tiga pertanyaan esensi yang bisa membuat kita merenung, yaitu "darimana kita berasal?", "untuk apa kita di dunia?", dan "ke mana kita pergi setelah di dunia?". Ketiga pertanyaan itu sudah sejak lama menjadi bahan renungan diberbagai kalangan, sebab pada dasarnya ketiga pertanyan tersebut mewakili ratusan bahkan ribuan pertanyaan yang terkait masalah arti hidup di dunia ini.

Darimana Kita Berasal?

Bila pertanyaan ini ditanyakan pada ahli biologi pastilah akan dijawab berasal dari proses percampuran sel sperma dan sel telur yang menghasilkan embrio atau calon si jabang bayi di dalam rahim. Namun pertanyaan tersebut memiliki jawaban berbeda bila ditanyakan kepada ilmuwan dari disiplin ilmu yang berbeda.

Tak mengherankan bila pertanyaan mendasar ini telah melahirkan banyak teori dan pendekatan dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Berikut ini adalah beberapa contoh yang berusaha menjelaskan asal usul tentang kehidupan manusia, di antaranya:

1. Versi Agama Islam
Menurut ajaran Islam, manusia bukan hanya terdiri dari unsur fisik daging dan tulang belulang, tetapi juga unsur jiwa (nafs) yang berasal dari Allah. Jadi jauh sebelum manusia hadir di muka bumi ini manusia telah hidup di alam arwah. Di saat itulah manusia melakukan perjanjian azali dengan Allah berdasarkan ayat di bawah ini:

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Benar!" (Engkau Tuhan kami), kami mengambil kesaksian. (Kami lakukan yang demikian itu), agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (Keesaan Allah)". (QS al-A'raf: 172).

Jadi, asal usul manusia menurut versi Islam berasal dari alam ruh setelah diciptakan oleh Allah dan sebelum dilahirkan di dunia ini. Adapun ayat-ayal Al Qur'an yang berkenaan dengan asal-usul manusia adalah sebagai berikut.
  • "Dari (tanah) itulah Kami, membentuk kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain." (QS 20:55)
  • "Maka sesungguhnya Kami telah membentukmu dari tanah gemuk (soil)." (QS 22 :5)
  • "Dialah yang membentuk kamu dari lempung." (QS 6 :2)
  • "(Tuhan) memulai penciptaan manusia dari lempung." (QS 32:7)
  • "Sesungguhnya Kami telah membentuk mereka dari lempung yang pekat." (QS 37:11)
  • "Dia membentuk manusia dari lempung, seperti tembikar." (QS 55:14)
  • "Tuhanmu sajalah yang telah membentuk kamu dari setunggal diri dan darinya menciptakan istrinya." (QS 4:1)
  • "Dan Dia (pula) yang membentuk manusia dan air, maka Dia jadikan pertalian keturunan (oleh laki-laki) dan kekeluargaan oleh wanita." (QS 25:54)
2. Versi Evolusionis
Evolusionis adalah para ilmuwan yang mendukung Teori Evolusi dari Darwin. Menurut mereka asal usul manusia yang hidup saat ini adalah hasil evolusi dari nenek moyang manusia yaitu manusia purba yang hidup ribuan tahun lalu di saat masih berwujud kera. Teori ini berdasarkan penemuan berbagai macam fosil manusia purba seperti Homo Erectus Paleojavanicus, Homo Soloensis, Manusia Neanderthal, Cro Magnon, Manusia Peking, dan lain-lain.

Menurut para evolusionis ini ada missink link atau mata rantai yang hilang antara manusia kera di atas dengan manusia modern (homo sapiens) seperti sekarang ini. Karena begitu menggebu-gebunya mendukung teori ini terkadang mereka ceroboh dan seperti memaksa agar teorinya diakui seperti yang terjadi pada kasus Manusia Piltdown.

Manusia Piltdown yang ditemukan oleh seorang ahli palaentologi bernama Charles Dawson pada 1912 dan diklaim sebagai missing link yang selama ini dinantikan oleh para pendukung teori evolusi. Setelah penemuan fenomenal Charles Dawson sudah banyak penafsiran serta gambar rekonstruksi dibuat. Bahkan tak kurang 500 tesis doktor dan artikel ilmiah yang membahas tentang manusia Piltdown ini.

Namun pada tahun 1953, berdasarkan hasil pengujian secara terungkap bahwa tulang tengkorak tersebut berasal dari manusia yang hidup beberapa ribu tahun yang lalu, sedangkan tulang rahangnya berasal dari bangkai kera yang baru terkubur beberapa tahun sebelimnya. Agar terlihat mirip manusia gigi-giginya ditambahkan lalu persendiannya disumpal, kemudian seluruh fosil diwarnai dengan potasium dikromat sehingga tampak kuno.

3. Versi King James (KJV)
Di dalam terjemahan Alkitab King James Version (KJV) tepatnya di Kejadian 1:1, 2 terdapat ayat yang berbunyi: "Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi", serta "Bumi tanpa bentuk dan kosong dan kegelapan menutupi permukaan laut".

Sebagian orang menafsirkan kalimat terjemahan ini dengan menyatakan bahwa kehidupan eksis di dunia ini telah ada jutaan tahun sebelum umat manusia muncul. Ayat ini juga menggambarkan suatu "penciptaan rangkap", yaitu teori "penghancuran dan pemulihan". Sebagian kalangan Kristen ini berspekulasi bahwa Satan adalah penguasa penciptaan pertama ini. Namun, dikarenakan pembangkangannya, Bumi ini kemudian menjadi tanpa bentuk dan kosong.

Lalu, di ayat selanjutnya dimulailah penciptaan kedua seperti bumi kita yang sekarang. Jadi intinya adalah manusia merupakan penciptaan langsung dari Tuhan. Selain ayat di atas, beberapa ayat lainnya dalam Alkitab yang berkenaan dengan asal usul manusia dan penciptaan bumi adalah sebagai berikut:
  • Mikha 5:2, (KJV) : menerangkan seorang pemerintah (Kristus) yang keberadaannya adalah "sejak purbakala, sejak dulu kala (kekekalan)" (lihat juga lbrani 1:8).
  • Ayub 38:7 : Menunjukkan bahwa anak-anak Allah sudah ada sebelum penciptaan bumi ini, mereka ada di sana untuk menyanyi dan bersorak-sorai karena kesukaan atas penciptaan.
  • Mazmur. 45:7, 93:2 : Takhta Allah, yang ada di surga, telah ada dari sejak kekekalan Surga juga adalah tempat tinggal para malaikat, yang tampaknya telah diciptakan sebelum bumi diciptakan.
  • Yohanes 3:8 : Iblis berbuat dosa dari mulanya, "mulanya" kejahatan Lusifer ini mendahului enam hari penciptaan (lihat Yeh. 14; Yeh. 28);
Dengan ini jika melihat isi dari Yohanes 3:8 kita dapat menarik kesimpulan bahwa penciptaan para malaikat mendahului penciptaan kehidupan di atas bumi ini. Ayat-ayat di atas menjelaskan bahwa Allah Tuhan Bapa, Tuhan Anak, dan Roh Kudus sudah ada sejak kekekalan. Sedangkan surga, bintang-bintang, Lusifer, para malaikat, dan barangkali mahluk-mahluk lainnya sudah ada sebelum planet kita diciptakan.

Untuk Apa Kita Hidup di Dunia?
Banyak orang berkeluh kesah tentang untuk apa sebenarnya kita hidup di dunia. Bagaimana menjalani kehidupan ini yang sebenarnya dan apa saja yang harus kita laukan selama jantung masih beredetak? Pertanyaan-pertanyaan inilah yang terkadang membuat seseorang menjadi frustasi, depresi hingga bunuh diri. Berikut ini beberapa orang yang memaknai arti hidup berdasarkan versi mereka masing-masing, di antaranya:

1. Versi Agama Islam
Sebagai agama yang haq, Islam menegaskan bahwa tujuan hidup manusia di dunia adalah untuk mengabdi atau beribadah kepada Allah. Maksudnya adalah dengan mengabdi kepada Allah adalah taat dan patuh terhadap seluruh perintah Allah, dengan cara menjalankan seluruh perintah-perintah-Nya dan menjauhi seluruh larangan-Nya dalam segala aspek kehidupan.

Dalam hal ini, Allah Swt. menjelaskan dalam firman-Nya, bahwa tujuan hidup manusia adalah semata-mata untuk mengabdi (beribadah) kepada-Nya (QS. Adz-Dzariyat ayat 56 dan QS. Al-Bayyinah ayat 5).

2. Versi Aristoteles
Menurut buku Ethika Nicomachea yang disusun Aristoteles, seorang filsuf dari Yunani, tujuan hidup manusia di dunia adalah mencari kebahagiaan (eudaimonia). Menurutnya, orang yang sudah bahagia tidak memerlukan apa-apa lagi, dan tidak masuk akal jika orang yang sudah bahagia itu masih ingin mencari sesuatu yang lain.

3. Versi Plato
Tujuan hidup seseorang menurut Plato ialah mencapai kesenganan hidup, namun yang dimaksud dengan kesenangan hidup bukanlah semata mata memuaskan hawa nafsu didunia ini. Kesenangan hidup yang hakiki akan didapat dengan pengetahuan. Orang yang berpengetahuan tinggi dengan sendirinya akan berbudi baik.

Kemana Kita Pergi Setelah Meninggalkan Dunia?

Setiap manusia di dunia selalu kebingungan ketika terlintas dalam benak mereka tentang sebenarnya setelah kita meninggal dunia alias menghadapi kematian akan hendak kemana. Banyak pula versi dari sudut pandang tertentu ya ng memaparkan arti sebenarnya tujuan kita kemana setelah meninggal nanti, di antaranya:

1. Versi Agama Islam
Menurut Agama Islam setelah kehidupan di dunia, manusia akan menuju surga atau neraka. Seseorang akan menempati surga atau neraka tergantung pada amalnya selama hidup di dunia. Seseorang yang banyak beramal tempatnya adalah surga. Sebaliknya bagi manusia yang lalai dan buruk amalnya maka tempatnya adalah neraka. Oleh karena itu, selama di dunia ini manusia akan selalu diuji, sebagimana yang termaktub pada ayat di bawah ini:

Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan bagi manusia, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya. (Al-Kahfi : 7)

2. Versi Agama Hindu dan Budha
Menurut kedua agama ini, setelah kehidupan di dunia akan ada kehidupan yang berulang atau reinkarnasi. Menurut Hindu putaran reinkarnasi ini tidak ada putusnya atau transmigrasi Jiwa. Sedangkan menurut Budha putaran reinkarnasi ini akan terputus bila telah tercapainya kesempurnaan hidup dan selanjutnya manusia akan hidup abadi di Nirwana.

3. Versi Ajaran Taoisme
Menurut ajaran Taoisme, setiap manusia terdiri dari Yang Chi atau Arwah serta Ying Chi atau Fisik. Setelah manusia meninggal, maka Yang Chi akan keluar meninggalkan Ying Chi. Namun bila menjalani ritual yang benar selama di dunia maka Yang Chi bisa menuju tempat leluhurnya yang tepat dan Ying Chi pun akan menemukan ke damaian yang abadi.

Dari uraian mengenai arti hidup di atas, sudah sewajarnya kita semua mengambil hikmah dan menjalani kehidupan sehari-hari dengan sebaik mungkin. Tanpanharus memusingkan dengan berbagai pertanyaan yang sekiranya tidak mampu kita jangkau untuk menjawabnya

Tags: , ,
© 2013 The dark anco. All rights reserved.
Powered by Ancorez