Bahaya Onani

    Sebagian pria menganggap onani atau masturbasi sebagai kebiasaan yang tidak membahayakan. Bahkan, onani menjadi permainan pada sekelompok pria. Padahal, di balik kesenangan sesaat itu, ada bahaya yang mengintai. Di antaranya berikut ini:
  • Badan Jadi Kurus dan Lemah
Onani dan pengaruhnya pada organ reproduksi pria
Keseringan melakukan onani akan mengakibatkan pikiran menjadi negatif atau dengan kata lain pikiran akan selalu berpikir tentang hal yang porno-porno. Hal ini akan mengakibatkan banyak energi terkuras sehingga menyebabkan badan menjadi kurus dan lemah. Jadi, dapat disimpulkan bahwa bahaya onani dapat menimbulkan pikiran negatif dan membuat badan menjadi kurus dan lemah.
  • Berpotensi Terkena Penyakit Psikologis
Selain menimbulkan perasaan bersalah, keseringan melakukan masturbasi atau onani pun akan berakibat terkena penyakit psikologis bipolar disorder. Jika seseorang terkena penyakit psikologis ini, akan sulit untuk disembuhkan.

Yang bisa menyembuhkan penyakit psikologis ini hanya keimanan yang kuat untuk keluar dari kebiasaan masturbasi. Jika penyakit psikologi bipolar disorder ini semakin parah akan mengakibatkan individu yang sering melakukan masturbasi menjadi seoraang yang maniak seks.
  • Dapat Merobek Lapisan Hymen (Selaput Dara)
cewek onani
Selain sering dilakukan oleh pria, onani atau masturbasi pun kerap dilakukan oleh para wanita. Bahaya onani bagi wanita yang sering melakukannya adalah karena rangsangan yang ditimbulkan oleh tangan atau alat bantu seks akan mengakibatkan selaput dara atau lapisan hymen robek. Tentu hal ini sangat merugikan karena selaput dara atau keperawanan merupakan nilai mutlak bagi seorang wanita.
  • Disfungsi Seksual
Sanggama yang wajar diawali dengan pemanasan bersama pasangan sehingga alat reproduksi siap kontak. Pemanasan membuat Mr P ereksi tanpa rangsangan berlebihan. Pria yang melakukan onani kerap merangsang diri dengan belaian cepat, tekanan besar, atau menggesek-gesekkan penisnya sampai akhirnya mengalami ejakulasi dalam tempo yang tidak begitu lama.

Aktivitas merangsang diri dengan cepat ini dapat menimbulkan disfungsi ereksi, seperti ejakulasi dini. Rutinitas onani dan ejakulasi beberapa kali dalam sehari juga dapat menurunkan jumlah sperma dalam mani (semen) sehingga menimbulkan oligospermia atau azoospermia. Oligospermia adalah keadaan air mani yang berkadar kurang dari 20 juta. Sedangkan, pada azoospermia, sel sprema tidak ditemukan sama sekali.
  • Gairah Seks Menurun Ketika Berumah Tangga
Keseringan melakukan self service saat masih lajang akan berakibat gairah seks menurun saat berumah tangga. Hal ini diakibatkan karena kebiasaan melakukan onani ketika masih lajang. Mengapa? Karena self service bisa menghasilkan kepuasaan yang tidak di dapat dari pasangan.
  • Kenikmatan Semu
Onani tidak akan pernah bisa memberikan kenikmatan sejati layaknya sanggama wajar. Rangsangan yang diberikan saat onani hanya tipuan semata, manfaat hubungan seks yang sebenarnya tidak tercapai. Kenikmatan saat ejakulasi tetap dapat membuat seorang pria kecanduan beronani. Namun, setelah melakukan onani sering timbul rasa bersalah, bukan perasaan bahagia.
  • Ketidakseimbangan Aktivitas Fisik dan Mental
Aktivitas onani merupakan pertanda tidak seimbangnya aktivitas fisik dan mental. Pelaku onani seringkali sudah lelah secara fisik, namun pikirannya dipenuhi oleh nafsu seks yang menggebu-gebu. Mengimbangi aktivitas fisik dengan kegiatan mental seperti membaca, dapat menyeimbangkan kebutuhan jasmani dan rohani.
  • Luka Uretra
Kebiasaan onani dengan cara menelungkupkan badan lalu menekan bantal atau karpet dapat menimbulkan luka pada uretra atau saluran kencing. Hal ini akan menyebabkan pengeluaran urin yang terganggu. Pria yang mengalami luka harus selalu menggunakan toilet duduk di kemudian hari.
  • Menimbulkan Iritasi
Onani biasa dilakukan dengan cara menggosok Mr P dengan tangan. Pria sering menggunakan sabun atau baby oil sebagai pelumas. Penggunaan sabun atau baby oil sangat mungkin menimbulkan iritasi kulit, terlebih jika onani dilakukan 2-3 kali sehari. Iritasi yang berkepanjangan akan menebalkan lapisan kulit pada Mr P, sehingga akan mengurangi kenikmatan ketika melakukan sanggama yang sebenarnya.
  • Menimbulkan Perasaan Bersalah
Salah satu bahaya onani dalah menimbulkan tekanan psikologi, dalam hal ini akan menimbulkan perasaan bersalah. Selain menimbulkan perasaan bersalah, bahaya onani secara psikologi pun akan mengakibatkan timbulnya perasaan tidak percaya diri dan rasa minder dalam pergaulan sosial.
  • Risiko Kanker Prostat
Beberapa pihak menyatakan bahwa onani dapat menurunkan risiko kanker prostat. Studi yang dimuat The Journal of American Medical Association pada 2004 mengungkapkan bahwa frekuensi ejakulai, baik akibat onani atau sanggama wajar, tidak berhubungan dengan risiko kanker prostat. Para peneliti menduga onani bukanlah satu-satunya yang dapat memicu atau mencegah kanker prostat.
  • Sulit Menikmati Hubungan Seks
Karena sering melakukan masturbasi, Mr. P yang sudah terbiasa dengan rangsangan dari tangan akan menjadi tidak responsif terhadap rangsangan yang muncul dari vagina. Jadi bahaya onani bagi pria yang sudah menikah adalah sulitnya menikmati hubungan seks dengan istrinya.

    Aktivitas onani dengan frekuensi yang sangat parah dapat menimbulkan bahaya. Dalam hal ini, bahaya yang sering terjadi pada pria yang sering melakukan onani adalah disfungsi ereksi. Menurut penelitian, sekitar 70% pria yang sering mengalami gangguan seksual memiliki kebiasaan yang sama, yaitu melihat film porno atau foto bugil yang selanjutnya diakhiri dengan aktivitas onani. Selanjutnya >>

Tags: , , ,
© 2013 The dark anco. All rights reserved.
Powered by Ancorez